Mengenal Hacia Ulama Ahlul Sunnah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Semestinya kaga datang keselamatan kecuali akan menjejaki Kitab maka Sunnah akan pemahaman salaful ummah. Namun kami kaga tampaknya mengenal sunnah maka pemahaman mereka kecuali akan melangkaui sanad (rantai afin de rawi). Setelah itu sanad termasuk di Dien. Jadi lihatlah dari siapa kalian mengambil Dien kalian. Sedangkan dalam paling mengerti mengenai sanad ialah Ahlul Hadits. Jadi di catatan sekarang kami bakal lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Semestinya kaga datang keselamatan kecuali akan menjejaki Kitab maka Sunnah akan pemahaman salaful ummah. Namun kami kaga tampaknya mengenal sunnah maka pemahaman mereka kecuali akan melangkaui sanad (rantai afin de rawi). Setelah itu sanad termasuk di Dien. Jadi lihatlah dari siapa kalian mengambil Dien kalian. Sedangkan dalam paling mengerti mengenai sanad ialah Ahlul Hadits. Jadi di catatan sekarang kami bakal lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Rasulullah shallallahu alaihi california sallam bersabda:
“Allah buat cerah (muka) adalah dalam mendengarkan (hadits) dari kami, lain menyampaikannya. ” (Hadits Shahih, HOUR. Ahmad, Abu Dawud)
Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata: “Hadits sekarang ialah SHAHIH, diriwayatkan akibat: Imam Ahmad di Musnad 5/183, Imam Abu Dawud di As-Sunan 3/322, Imam Tirmidzi di As-Sunan 5/33, Imam Ibnu Majah di As-Sunan 1/84, Imam Ad-Darimi di As-Sunan 1/86, Imam Ibnu Abi Ashim di As-Sunan 1/45, Ibnu Abdil Barr di Jami Bayanil Ilmi california Fadhlihi 1/38-39, lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani (404) dalam diriwayatkan dari beragam jalan sampai pada Zaid pile Tsabit, Jubair pile Muth’im, maka Abdullah pile Mas’ud radhiallahu ‘anhum. ”
menghancurkan seluruh keburukan bid’ah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Hadits sekarang dinukil akibat beliau (Syaikh Rabi’) di kitab mini dalam berjudul Makanatu Ahlil Hadits (Kedudukan Ahlul Hadits), ialah semasa menukil ucapan Imam gede Abu Bakar Ahmad pile Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (wafat 463 H) dari kitabnya Syarafu Ashabil Hadits dalam maksudnya “Kemuliaan Ashabul Hadits. ” Di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan kemuliaan maka ketinggian derajat Ahlul Hadits. Demikian pula beliau juga menjelaskan jasa-jasa mereka maka usaha mereka di membela Dien sekarang, serta menjaganya dari bermacam rupa bid’ah. Di antara pujian beliau pada mereka, beliau mengatakan: “Sungguh Odin suah membuat golongannya (Ahlul Hadits) bagaikan tonggak syari’at. Melewati usaha mereka, Santo (Allah) menghancurkan seluruh keburukan bid’ah. Merekalah integritas Odin in antara makhluk-makhluk-Nya, bagaikan makelar antara Nabi shallallahu alaihi california sallam maka umatnya. Setelah itu merekalah dalam bersungguh-sungguh di melindungi millah (Dien)-Nya. Cahaya mereka terang, keutamaan mereka merata, tanda-tanda mereka terang, madzhab mereka unggul, hujjah mereka tegas…. ”
Sesudah mengutip hadits di atas, Al-Khatib rahimahullah menukil ucapan Sufyan pile Uyainah rahimahullah akan sanadnya yakni santo mengatakan: “Tidak seorangpun mengejar hadits (mempelajari hadits) kecuali kepada mukanya datang kecerahan oleh karena itu ucapan Nabi shallallahu alaihi california sallam: (kemudian menyebutkan hadits in atas). Lain, setelah meriwayatkan hadits-hadits mengenai wasiat Nabi shallallahu alaihi california sallam tuk memuliakan Ashabul Hadits, beliau meriwayatkan hadits beserta:
“Islam dimulai akan keasingan maka bakal balik asing, lalu berbahagialah orang-orang dalam (dianggap) asing. ” (HR. Islamic, Ahmad, Tirmidzi maka Ibnu Majah)
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits sekarang SHAHIH. Diriwayatkan akibat Imam Islamic di Shahihnya 1/130, Imam Ahmad di Musnadnya 1/398, Imam Tirmidzi di Sunannya 5/19, Imam Ibnu Majah di Sunnahnya 2/1319, maka Imam Ad-Darimi di Sunannya 2/402. ”
Sesudah meriwayatkan hadits sekarang, Al-Khatib menukil ucapan Abdan rahimahullah dari Abu Hurairah maka Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Mereka ialah Ashabul Hadits dalam mulailah. ” Lain meriwayatkan hadits:
“Umatku bakal terpecah pantas tujuh puluh segitu firqah, semuanya di neraka kecuali satu. ”
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Ahmad di Musnad 2/332. Imam Abu Dawud di Sunan 4/197, maka Hakim di Mustadrak 1/128. Lihat Ash-Shahihah akibat Syaikh kami, Al-‘Allamah Al-Albani (203). ”
Beliau (Al-Khatib) lain mengucapkan akan sanadnya sampai ke Imam Ahmad pile Hambal rahimahullah yakni santo berkata: “Tentang golongan dalam ayo, bila mereka bukan Ahlul Hadits, aku kurang tahu siapa mereka. ” (Hal 13, Syarafu Ashhabil Hadits akibat Al-Khatib). Lain Syaikh Al-Khatib menyebutkan hadits mengenai thaifah dalam kerap tegak akan kebenaran:
“Akan pasti datang sekelompok dari umatku di atas kebenaran. Tdk merugikan mereka orang-orang dalam mengacuhkan (membiarkan, kaga menolong) mereka sampai datangnya hari kiamat. ” (HR. Islamic, Ahmad, Abu Dawud)
Semestinya mereka ialah Ashabul Hadits
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits sekarang SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Islamic di Shahihnya 3/1523, Imam Ahmad di Musnad 5/278-279, Imam Abu Dawud di Sunan 4/420, Imam Ibnu Majah di Sunan 1/4-5, Hakim di Mustadrak 4/449-450, Thabrani di Mu’jamul Kabir 7643, maka At-Thayalisi di Musnad perihal. 94 No . xie hundred, eighty-nine. Lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani 270-1955. ”
Lain berkata (Al-Khatib Al-Baghdadi): Yazid pile Harun berkata: “Kalau mereka bukan Ashabul Hadits, aku kurang tahu siapa mereka. ” Lalu, beliau meriwayatkan akan sanadnya sampai pada Abdullah pile Mubarak, santo berkata: “Mereka, menurutku, ialah Ashabul Hadits. ” Lain meriwayatkan juga akan sanadnya dari Imam Ahmad pile Sinan maka Ali Ibnul Madini yakni mereka berkata: “Sesungguhnya mereka ialah Ashabul Hadits, cakap Ilmu, maka Atsar. ” (Hal. 14-15)
Demikianlah, afin de ulama mengatakan yakni Firqah Najiyah (golongan dalam selamat) ialah golongan dalam kerap tegak akan kebenaran maka kerap ditolong (Thaifah Manshurah), ialah orang-orang dalam asing (Ghuraba’) in tengah-tengah kaum muslimin dalam suah tercemar akan bermacam rupa bid’ah maka penyelewengan dari manhaj As-Sunnah ialah Ashabul Hadits.
Siapakah Ashabul Hadits
Hadits dalam mulailah dalam kami katakan membuktikan ciri khas Ashabul Hadits, ialah mendengarkan hadits maka menyampaikannya. Melalui demikian, mereka dapat kami katakan bagaikan afin de ulama dalam mempelajari hadits, memahami sanad, meneliti mana dalam shahih mana dalam dhaif, lain mengamalkannya maka menyampaikannya. Merekalah pembela-pembela As-Sunnah, pemelihara Dien maka pewaris Nabi shallallahu alaihi california sallam. Rasulullah kaga mewariskan dirham ataupun dinar, akan tetapi mewariskan ilmu dalam lain dibawa akibat Ahlul Hadits sekarang. Adalah Jago Fiqih tanpa ilmu hadits ialah Aqlani (rasionalis) maka Jago Tafsir tanpa ilmu hadits ialah Jago Takwil.
Imam Abu Muhammad Abdullah pile Islamic pile Qutaibah (wafat 276 H) berkata: “... Adapun Ashabul Hadits, sebenarnya mereka mengejar kebenaran dari sisi dalam bener maka mengikutinya dari tempatnya. Mereka mendekatkan diri pada Odin Subhanahu california Ta’ala akan menjejaki sunnah Rasul-Nya serta mengejar jejak-jejak maka berita-beritanya (Hadits, crimson. ), teliti tersebut offline maka in laut, in Timur juga in Barat. Salah adalah dari mereka (bahkan) mengadakan perjalanan jauh akan berlangsung kaki sekedar tuk mengejar satu berita ataupun satu hadits, agar santo mengambilnya terus dari penukilnya (secara discussion langsung). Mereka terus menyaring maka mendiskusi info-info (riwayat-riwayat) tersebut sampai mereka memahami mana dalam shahih maka mana yang lemah, dalam nasikh maka dalam mansukh, maka mengerti siapa-siapa dari kalangan fuqaha dalam menyelisihi info-info tersebut akan pendapatnya (ra’yunya), dan memperingatkan mereka. Melalui demikian, Al-Haq dalam tadinya redup pantas bercahaya, dalam tadinya bercerai-berai pantas terkumpul. Demikian pula, orang-orang dalam tadinya menjauh dari sunnah pantas terikat dengannya, dalam tadinya lalai pantas ingat padanya, maka dalam dahulunya berhukum akan ucapan fulan pile fulan pantas berhukum akan ucapan Rasulullah shallallahu alaihi california sallam. ” (Ta’wil Mukhtalafil Hadits di Muqaddimah)
Odin suah memuliakan hadits maka memuliakan golongannya
Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban pile Muadz pile Ma’bad pile Pronounced At-Tamimi (wafat 354 H) berkata: “…Kemudian Odin menentukan sekelompok orang dari kalangan pengikut jalan dalam teliti di menjejaki sunnah maka atsar tuk membantu intruksi pada mereka agar kerap taat kepada-Nya. Odin indahkan hati-hati mereka akan keimanan, maka mempersembahkan kepada lisan-lisan mereka Al-Bayan (keterangan), ialah mereka dalam menyingkap rambu-rambu Dien-Nya, menjejaki sunnah-sunnah nabi-Nya akan menelusuri jalan-jalan dalam panjang, melalaikan keluarga maka negerinya, tuk mengumpulkan sunnah-sunnah maka menolak hawa nafsu (bid’ah). Mereka memperdalam sunnah akan menjauhi ra’yu …” Di kesudahannya, beliau mengatakan: “Hingga Odin memelihara Dien sekarang dengan mereka tuk kaum muslimin maka melindunginya dari rongrongan afin de pencela. Odin membuat mereka bagaikan imam-imam (panutan-panutan) dalam memperoleh intruksi in jaman timbul perselisihan maka membuat mereka bagaikan pelita malam in kala timbul fitnah. Jadi merekalah pewaris-pewaris afin de nabi maka orang-orang opsi... ” (Al-Ihsan 1/20-23)
Imam Abu Muhammad Al-Hasan Ibnu Abdurrahman pile Khalad Ar-Ramhurmuzi (wafat fish hunter 360 H) berkata: “Allah suah memuliakan hadits maka memuliakan golongannya (Ahlul Hadits). Odin juga meninggikan kedudukannya maka hukumnya di atas semua aliran. Didahulukannya ia (hadits) di atas sepenuhnya ilmu serta diangkatnya nama-nama afin de pembawanya dalam memperhatikannya. Jadi jadilah mereka (Ahlul Hadits) inti agama maka kawasan bercahayanya hujjah. Trik mereka kaga memperoleh keutamaan maka kaga berwenang memperoleh kedudukan tinggi, sedangkan mereka ialah penjaga-penjaga Dien sekarang atas umatnya…” (Al-Muhadditsul Fashil 1-4)
Imam Abu Abdillah Muhammad pile Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi (wafat 405) berkata setelah meriwayatkan akan sanadnya dua ucapan mengenai Ahlul Hadits (yang artinya): Umar pile Hafs pile Gayyats berkata: Aku mengenal ayahku semasa disebutkan kepadanya: “Tidaklah engkau mengawasi Ashabul Hadits maka berkaitan dalam datang kepada mereka? ” Santo berkata: “Mereka sebaik-baik penghuni bumi. ” Setelah itu riwayat dari Abu Bakar pile Ayyasy: “Sungguh aku berharap Jago Hadits ialah sebaik-baik orang. ” Lain beliau (Abu Abdullah Al-Hakim) berkata: “Keduanya suah bener yakni Ashabul Hadits ialah sebaik-baik orang. Trik kaga demikian? Mereka suah mengorbankan dunia seluruhnya in belakang mereka. Lain membuat penulisan bagaikan makanan mereka, penelitian bagaikan hidangan mereka, mengulang-ulang bagaikan istirahat mereka... ” Setelah itu kesudahannya beliau mengatakan: “Maka akal-akal mereka dipenuhi akan kelezatan pada sunnah. Hati-hati mereka diramaikan akan keridhaan di seluruh kondisi. Kebahagiaan mereka ialah mempelajari sunnah. Mempunyai kebiasaan mereka ialah majelis-majelis ilmu. Kawan mereka ialah semua Ahlus Sunnah maka musuh mereka ialah semua Ahlul Ilhad maka Ahlul Bid’ah. ” (Ma’rifatu Ulumul Hadits 1-4)
Berkata Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali mengenai Ashabul Hadits: “Mereka ialah orang-orang dalam menjalani manhaj afin de shahabat maka tabi’in, dalam menjejaki mereka akan ihsan di berpegang akan Kitab maka Sunnah, maka menggigit keduanya akan geraham mereka, mendahulukan keduanya di atas sepenuhnya ucapan maka intruksi, apa tersebut di masalah akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, politik, ataukah sosial.
Renungan
Paket Umroh Bulan Desember 2015 ,Akibat sebab tersebut, mereka ialah orang-orang dalam mantap di dasar-dasar maka cabang-cabang Dien sekarang, sepantas akan berkaitan dalam Odin turunkan maka wahyukan pada Rasul-Nya shallallahu alaihi california sallam maka afin de hamba-Nya. Mereka tegak di dakwah, memengaruhi pada dalam demikian akan sungguh-sungguh maka bersih akan tekad dalam mantap. Merekalah pembawa-pembawa ilmu Nabi shallallahu alaihi california sallam maka membersihkannya dari penyelewengan orang-orang dalam melampaui batasan, dari kedustaan-kedustaan orang-orang bathil maka dari takwil-takwilnya orang-orang bodoh. Oleh sebab itu,, mereka kerap mengintai, memperhatikan seluruh firqah-firqah dalam menyeleweng dari manhaj Islamic semacam Jahmiyyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Murji’ah, Qadariyyah, maka seluruh firqah dalam menyempal dari manhaj Odin in seluruh zaman maka in seluruh kawasan. Mereka kaga peduli akan celaan orang-orang dalam mencela…“
Beliau pun kesudahannya menyebut mereka bagaikan golongan dalam ayo (Firqah Najiyah) dalam kerap tegak akan kebenaran maka kerap ditolong akibat Odin Subhanahu california Ta’ala (Thaifah Manshurah) lain berkata: “Mereka, setelah shahabat Nabi shallallahu alaihi california sallam akan pimpinan mereka Al-Khulafa’ur Rasyidin, ialah afin de tabi’in. Di antara tokoh-tokoh mereka ialah:
~ Sa’id pile Musayyab (wafat setelah 95 H)
~ Urwah pile Zubair (wafat 94 H)
~ Ali pile Husain Zainal Abidin (wafat 93 H)
~ Muhammad Ibnul Hanafiyah (wafat 70 H)
~ Ubaidillah pile Abdullah pile Umar (wafat 106 H)
~ Al-Qasim pile Muhammad pile Muhammad pile Abu Bakar Ash-Shiddiq (wafat 106 H)
~ Al-Hasan Al-Bashri (wafat 12 H)
~ Muhammad pile Sirrin (wafat 110)
~ Umar pile Abdul Aziz (wafat factors H)
~ Muhammad pile Syihab Az-Zuhri (wafat one hundred twenty five H) maka lain-lain.
Lain in antara tabi’ut tabi’in (pengikut tabi’in) tokoh-tokoh mereka ialah:
~ Imam Malik (wafat 179 H)
~ Al-Auza’i (wafat 198 H)
~ Sufyan Ats-Tsauri (wafat 161 H)
~ Sufyan pile Uyainah (wafat 198 H)
~ Ismail pile Ulayyah (wafat 198 H)
~ Al-Laits pile Sa’d (wafat a hundred seventy five H)
~ Abu Hanifah An-Nu’man (wafat 140 H) maka lain-lain.
Sesudah afin de tabi’ut tabi’in ialah pengikut mereka, in antaranya:
~ Abdullah pile Mubarak (wafat 181 H)
~ Waqi’ pile Jarrah (wafat 197 H)
~ Imam Muhammad pile Idris Asy-Syafi’i (wafat 204 H)
~ Abdurrahman pile Mahdi (198 H)
~ Yahya pile Pronounced Al-Qattan (wafat 198 H)
~ Affan pile Islamic (wafat 219 H) maka lain-lain.
Lain pengikut mereka dalam menjalani manhaj mereka in antaranya:
~ Imam Ahmad pile Hambal (wafat 241 H)
~ Yahya pile Ma’in (wafat 233 H)
~ Ali Ibnul Madini (wafat 234 H), maka lain-lain.
Lain, murid-murid mereka semacam:
~ Al-Bukhari (wafat 256 H)
~ Islamic (wafat 261 H)
~ Abu Hatim (wafat 277 H)
~ Abu Zur’ah (wafat 264 H)
~ Abu Dawud (wafat 275 H)
~ At-Tirmidzi (wafat 279)
~ An-Nasa’i (wafat 303 H), maka lain-lain.
Lalu, orang-orang keturunan sesudahnya dalam berlangsung in jalan mereka ialah:
~ Ibnu Jarir At-Thabari (wafat 310 H)
~ Ibnul Khuzaimah (wafat 311 H)
~ Ad-Daruquthni (wafat 385 H)
~ Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H)
~ Abdul Ghani Al-Maqdisi maka Ibnul Qudamah (wafat 620 H)
~ Ibnu Shalih (wafat 743 H)
~ Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H)
~ Al-Muzzi (wafat 743 H)
~ Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
~ Ibnu Katsir (wafat 774)
~ Setelah itu ulama dalam seangkatan in zaman mereka.
Lain dalam setelahnya dalam menjejaki jejak mereka di berpegang akan kitab maka sunnah sampai hari sekarang. Mereka itulah dalam kami maksud akan Ashabul Hadits.
Pembelaan Mereka kepada Aqidah
Selayak suah diucapkan di atas, mereka ialah pembawa ilmu dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam. Mereka membelanya maka membersihkannya dari penyelewengan, kedustaan, maka takwil-takwil Jago Bid’ah.
Jadi, semasa nampak Jago Bid’ah dalam mulailah ialah Khawarij, Ali radhiallahu anhu maka afin de shahabat bangkit membantah mereka, lain memerangi mereka maka mengambil dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam riwayat-riwayat dalam menyuruh tuk membunuh mereka maka mengkhabarkan yakni membunuh mereka ialah sebaik-baik pendekatan diri pada Odin. (Lihat Mawaqifus Shahabah fil Fitnah Bab 5 juz double perihal 191 akibat Doctor Muhammad Ahmazun)
Saat Syiah nampak, Ali radhiallahu anhu mencambuk orang-orang dalam mengatakan dirinya alangkah baiknya daripada Abu Bakar maka Umar akan delapan puluh kali cambukan. Setelah itu orang-orang ekstrim dari kalangan mereka dalam mengangkat Ali sampai ke tahap Uluhiyyah (ketuhanan), dibakar akan api. (lihat Fatawa Syaikhul Islam)
Demikian pula semasa sampai pada Abdullah pile Umar radhiallahu anhu berita mengenai sebuah kaum dalam menafikan (menolak) takdir maka mengatakan yakni menurut mereka perkara sekarang timbul amet pula (kebetulan), beliau mengatakan pada pembawa berita tersebut: “Jika engkau bertemu mereka, khabarkanlah kepada mereka yakni aku berlepas diri (bara`) dari mereka maka mereka berlepas diri dariku! Guna dalam jiwaku datang in tangan-Nya, bila salah adalah mereka punya emas segunung Uhud, lain diinfaqkan in jalan Odin, Odin kaga bakal menerima daripadanya sampai santo beriman akan taqdir teliti maka buruknya. ” (HR. Islamic 1/36)
Imam Malik pun semasa ditanya mengenai orang dalam mengatakan yakni Al-Qur`an tersebut makhluk, lalu beliau berkata: “Dia menurut pendapat ialah kafir, bunuhlah santo! ” Juga Ibnul Mubarak, Al-Laits pile Sa’d, Ibnu Uyainah, Hasyim, Ali pile Ashim, Hafs pile Gayats juga Waqi pile Jarrah sependapat dengannya. Pendapat dalam semacam sekarang juga diriwayatkan dari Imam Tsauri, Wahab pile Jarir maka Yazid pile Harun. (Mereka sepenuhnya mengatakan): orang-orang tersebut diminta tuk taubat. \ kaga hendak, dipenggal kepala mereka. (Syarah Ushul I’tikad 494, Khalqu Af’alil Ibad perihal twenty-five, Asy’ariyah akibat Al-Ajuri perihal seventy nine, maka Syarhus Sunnah/Al-Baghawi 1/187)
Rabi’ pile Sulaiman Al-Muradi, shahabat Imam Syafi’i, berkata: “Ketika Haf Al-Fardi memengaruhi bicara Imam Syafi’i maka santo mengatakan Al-Qur`an tersebut makhluk, lalu Imam berkata kepadanya: ‘engkau suah kafir pada Odin dalam maha Agung. ” Imam Malik pernah ditanya mengenai trik istiwa` Odin di atas ‘Arsy-Nya, lalu santo mengatakan: “Istiwa` suah diketahui (maknanya), sedangkan bagaimananya kaga diketahui. Setelah itu pertanyaan mengenai tersebut ialah bid’ah maka aku kaga melihatmu kecuali Jago Bid’ah! ” Lain (orang dalam bertanya itu) diperintahkan tuk pergi dari maka beliau menegaskan yakni sebenarnya Odin tersebut in langit. Setelah itu beliau juga pernah mengeluarkan seseorang dari majelisnya oleh karena itu santo adalah Murji’ah. (Syarah Ushul I’tiqad 664)
Pronounced pile Amir berkata: “Al-Jahmiyyah jauh jelek ucapannya daripada Yahudi maka Nasrani. Yahudi maka Nasrani maka semua penganut agama (samawi) suah sepakat yakni Odin Tabaraka california Ta’ala di atas Arsy-Nya, tapi mereka (Al-Jahmiyyah) mengatakan kaga datang sesuatu pun di atas Arsy. ” (Khalqu Af’alil Ibad perihal 15)
Ibnul Mubarak berkata: “Kami kaga mengatakan semacam ucapan Jahmiyyah yakni Santo (Allah) tersebut in bumi. Tetapi (kami katakan) Odin di atas Arsy-Nya beristiwa. ” Saat ditanyakan kepadanya: “Bagaimana kami mengenali Rabb kami? ” Beliau berkata: “Di atas Arsy… Semestinya kami dapat mengkisahkan ucapan Yahudi maka Nasrani, tapi kami kaga dapat tuk mengkisahkan ucapan Jahmiyyah. ” (Khalqu Af’alil Ibad/Bukhari perihal 10, As-Sunnah/Abdullah pile Ahmad pile Hambal 1/111 maka Radd Alal Jahmiyyah/Ad-Darimi perihal. 21 years of age maka 184)
Imam Bukhari berkata: “Aku suah mengawasi ucapan Yahudi, Nasrani maka Majusi. Tetapi aku kaga mengawasi dalam jauh sesat di kekufuran selain mereka (Jahmiyah) maka sebenarnya aku menganggap bodoh siapa dalam kaga mengkafirkan mereka kecuali dalam kaga mengerti kekufuran mereka. ” (Khalqu Af’alil Ibad perihal 19)
Dikeluarkan akibat Baihaqi akan sanad dalam teliti dari Al-Auza’i yakni santo berkata: “Kami maka semua tabi’in mengatakan yakni sebenarnya Odin di atas Arsy-Nya maka kami beriman akan sifat-sifat dalam diriwayatkan di sunnah. ” Abul Qasim menyebutkan sanadnya sampai ke Muhammad pile Hasan As-Syaibani yakni santo berkata: “Seluruh fuqaha (ulama) in timur maka in barat suah sepakat atas keimanan pada Al-Qur`an maka Al-Hadits dalam dibawa akibat rawi-rawi dalam tsiqah (terpercaya) dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam mengenai sifat-sifat Rabb Subhanahu california Ta’ala tanpa tasybih (penyerupaan) maka tanpa tafsir (takwil). Barangsiapa menafsirkan sesuatu daripadanya maka mengucapkan semacam ucapan Jahm (bin Sufyan), lalu santo suah pergi dari dari berkaitan dalam datang in atasnya Rasulullah shallallahu alaihi california sallam maka afin de shahabatnya, maka santo suah memisahkan diri dari Al-Jama’ah oleh karena itu suah mensifati Odin akan sifat dalam kaga datang. ” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah 740)
Diriwayatkan akibat Ibnu Abi Hatim di Manaqib Syafi’i dari Yunus pile Abdul A’la: Aku mengenal Imam Syafi’i berkata: “Allah punya nama-nama maka sifat-sifat dalam kaga seorangpun dapat menolaknya. Barangsiapa dalam menyelisihinya setelah pasti (jelas) baginya hujjah, lalu santo suah kafir. Adapun bilamana (menyelisihinya) sebelum tegaknya hujjah, lalu santo dimaklumi oleh karena itu bodoh. \ ilmu tentangnya kaga dapat dicapai akan upaya maka mimpi. Tdk pula akan pemikiran. Akibat sebab tersebut, kami menetapkan sifat-sifat sekarang maka menafikan tasybih selayak Odin menafikan dari dirinya sendiri. ” (Lihat Fathul Bari 13/406-407)
Abu Isa Muhammad pile Isa At-Tirmidzi berkata setelah meriwayatkan hadits mengenai Odin menerima sedekah akan tangan kanannya (muttafaqun alaih), katanya: “Tidak sekedar satu dari Jago Ilmu (ulama) dalam suah berkata mengenai hadits sekarang maka dalam mirip akan sekarang dari riwayat-riwayat mengenai sifat-sifat Odin semacam turunnya Odin tabaraka california Ta’ala seluruh malam ke langit dunia. Mereka semuanya mengatakan: Suah pasti riwayat-riwayat tentangnya, diimani dengannya, kaga menduga-duga maka kaga mengatakan “bagaimana”. Demikian pula ucapan semua cakap ilmu dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. ”
Demikianlah contoh ucapan-ucapan mereka di melindungi maka membela aqidah sekarang dalam bersumber dari Al-Qur`an maka Sunnah. Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah menukil dari Abu Hatim dari Abdullah pile Dawud Al-Khuraibi yakni Ashabul Hadits maka pembawa-pembawa ilmu ialah kepercayaan-kepercayaan Odin atas Dien-Nya maka penjaga-penjaga sunnah nabi-Nya, semasa mereka berilmu maka beramal. Ditegaskan akibat Imam Ats-Tsauri rahimahullah: “Malaikat ialah penjaga-penjaga langit maka Ashabul Hadits ialah penjaga-penjaga dunia. ” Ibnu Zurai’ rahimahullah juga menambahkan: “Setiap Dien punya pasukan berkuda. Jadi pasukan berkuda di Dien sekarang ialah Ashabul Asanid (Ahlul Hadits). ” Mereka memang bener. Ashabul Hadits ialah pasukan inti di Dien sekarang. Mereka membela maka melindungi Dien dari penyelewengan, kesesatan maka kedustaan orang-orang munafiqin maka Ahlul Bid’ah. Hampir sepenuhnya Ashabul Hadits menulis kitab-kitab mengenai aqidah Ahlus Sunnah serta membantah aqidah maka pemahaman-pemahaman bid’ah maka sesat, teliti tersebut fuqaha (ahli fiqih) mereka, mufasir (ahli tafsir) mereka juga semua ulama-ulama dari kalangan mereka (Ahlul Hadits). Mudah-mudahan Odin membantu pahala kepada mereka akan amalan-amalan mereka, maka membantu pahala atas usaha mereka dalam sampai hari dirasakan manfaatnya akibat kaum muslimin akan ilmu-ilmu dalam mereka tulis, riwayat-riwayat dalam mereka kumpulkan maka hadits-hadits dalam mereka periksa.
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Semestinya kaga datang keselamatan kecuali akan menjejaki Kitab maka Sunnah akan pemahaman salaful ummah. Namun kami kaga tampaknya mengenal sunnah maka pemahaman mereka kecuali akan melangkaui sanad (rantai afin de rawi). Setelah itu sanad termasuk di Dien. Jadi lihatlah dari siapa kalian mengambil Dien kalian. Sedangkan dalam paling mengerti mengenai sanad ialah Ahlul Hadits. Jadi di catatan sekarang kami bakal lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Semestinya kaga datang keselamatan kecuali akan menjejaki Kitab maka Sunnah akan pemahaman salaful ummah. Namun kami kaga tampaknya mengenal sunnah maka pemahaman mereka kecuali akan melangkaui sanad (rantai afin de rawi). Setelah itu sanad termasuk di Dien. Jadi lihatlah dari siapa kalian mengambil Dien kalian. Sedangkan dalam paling mengerti mengenai sanad ialah Ahlul Hadits. Jadi di catatan sekarang kami bakal lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Rasulullah shallallahu alaihi california sallam bersabda:
“Allah buat cerah (muka) adalah dalam mendengarkan (hadits) dari kami, lain menyampaikannya. ” (Hadits Shahih, HOUR. Ahmad, Abu Dawud)
Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata: “Hadits sekarang ialah SHAHIH, diriwayatkan akibat: Imam Ahmad di Musnad 5/183, Imam Abu Dawud di As-Sunan 3/322, Imam Tirmidzi di As-Sunan 5/33, Imam Ibnu Majah di As-Sunan 1/84, Imam Ad-Darimi di As-Sunan 1/86, Imam Ibnu Abi Ashim di As-Sunan 1/45, Ibnu Abdil Barr di Jami Bayanil Ilmi california Fadhlihi 1/38-39, lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani (404) dalam diriwayatkan dari beragam jalan sampai pada Zaid pile Tsabit, Jubair pile Muth’im, maka Abdullah pile Mas’ud radhiallahu ‘anhum. ”
menghancurkan seluruh keburukan bid’ah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Hadits sekarang dinukil akibat beliau (Syaikh Rabi’) di kitab mini dalam berjudul Makanatu Ahlil Hadits (Kedudukan Ahlul Hadits), ialah semasa menukil ucapan Imam gede Abu Bakar Ahmad pile Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (wafat 463 H) dari kitabnya Syarafu Ashabil Hadits dalam maksudnya “Kemuliaan Ashabul Hadits. ” Di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan kemuliaan maka ketinggian derajat Ahlul Hadits. Demikian pula beliau juga menjelaskan jasa-jasa mereka maka usaha mereka di membela Dien sekarang, serta menjaganya dari bermacam rupa bid’ah. Di antara pujian beliau pada mereka, beliau mengatakan: “Sungguh Odin suah membuat golongannya (Ahlul Hadits) bagaikan tonggak syari’at. Melewati usaha mereka, Santo (Allah) menghancurkan seluruh keburukan bid’ah. Merekalah integritas Odin in antara makhluk-makhluk-Nya, bagaikan makelar antara Nabi shallallahu alaihi california sallam maka umatnya. Setelah itu merekalah dalam bersungguh-sungguh di melindungi millah (Dien)-Nya. Cahaya mereka terang, keutamaan mereka merata, tanda-tanda mereka terang, madzhab mereka unggul, hujjah mereka tegas…. ”
Sesudah mengutip hadits di atas, Al-Khatib rahimahullah menukil ucapan Sufyan pile Uyainah rahimahullah akan sanadnya yakni santo mengatakan: “Tidak seorangpun mengejar hadits (mempelajari hadits) kecuali kepada mukanya datang kecerahan oleh karena itu ucapan Nabi shallallahu alaihi california sallam: (kemudian menyebutkan hadits in atas). Lain, setelah meriwayatkan hadits-hadits mengenai wasiat Nabi shallallahu alaihi california sallam tuk memuliakan Ashabul Hadits, beliau meriwayatkan hadits beserta:
“Islam dimulai akan keasingan maka bakal balik asing, lalu berbahagialah orang-orang dalam (dianggap) asing. ” (HR. Islamic, Ahmad, Tirmidzi maka Ibnu Majah)
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits sekarang SHAHIH. Diriwayatkan akibat Imam Islamic di Shahihnya 1/130, Imam Ahmad di Musnadnya 1/398, Imam Tirmidzi di Sunannya 5/19, Imam Ibnu Majah di Sunnahnya 2/1319, maka Imam Ad-Darimi di Sunannya 2/402. ”
Sesudah meriwayatkan hadits sekarang, Al-Khatib menukil ucapan Abdan rahimahullah dari Abu Hurairah maka Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Mereka ialah Ashabul Hadits dalam mulailah. ” Lain meriwayatkan hadits:
“Umatku bakal terpecah pantas tujuh puluh segitu firqah, semuanya di neraka kecuali satu. ”
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Ahmad di Musnad 2/332. Imam Abu Dawud di Sunan 4/197, maka Hakim di Mustadrak 1/128. Lihat Ash-Shahihah akibat Syaikh kami, Al-‘Allamah Al-Albani (203). ”
Beliau (Al-Khatib) lain mengucapkan akan sanadnya sampai ke Imam Ahmad pile Hambal rahimahullah yakni santo berkata: “Tentang golongan dalam ayo, bila mereka bukan Ahlul Hadits, aku kurang tahu siapa mereka. ” (Hal 13, Syarafu Ashhabil Hadits akibat Al-Khatib). Lain Syaikh Al-Khatib menyebutkan hadits mengenai thaifah dalam kerap tegak akan kebenaran:
“Akan pasti datang sekelompok dari umatku di atas kebenaran. Tdk merugikan mereka orang-orang dalam mengacuhkan (membiarkan, kaga menolong) mereka sampai datangnya hari kiamat. ” (HR. Islamic, Ahmad, Abu Dawud)
Semestinya mereka ialah Ashabul Hadits
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits sekarang SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Islamic di Shahihnya 3/1523, Imam Ahmad di Musnad 5/278-279, Imam Abu Dawud di Sunan 4/420, Imam Ibnu Majah di Sunan 1/4-5, Hakim di Mustadrak 4/449-450, Thabrani di Mu’jamul Kabir 7643, maka At-Thayalisi di Musnad perihal. 94 No . xie hundred, eighty-nine. Lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani 270-1955. ”
Lain berkata (Al-Khatib Al-Baghdadi): Yazid pile Harun berkata: “Kalau mereka bukan Ashabul Hadits, aku kurang tahu siapa mereka. ” Lalu, beliau meriwayatkan akan sanadnya sampai pada Abdullah pile Mubarak, santo berkata: “Mereka, menurutku, ialah Ashabul Hadits. ” Lain meriwayatkan juga akan sanadnya dari Imam Ahmad pile Sinan maka Ali Ibnul Madini yakni mereka berkata: “Sesungguhnya mereka ialah Ashabul Hadits, cakap Ilmu, maka Atsar. ” (Hal. 14-15)
Demikianlah, afin de ulama mengatakan yakni Firqah Najiyah (golongan dalam selamat) ialah golongan dalam kerap tegak akan kebenaran maka kerap ditolong (Thaifah Manshurah), ialah orang-orang dalam asing (Ghuraba’) in tengah-tengah kaum muslimin dalam suah tercemar akan bermacam rupa bid’ah maka penyelewengan dari manhaj As-Sunnah ialah Ashabul Hadits.
Siapakah Ashabul Hadits
Hadits dalam mulailah dalam kami katakan membuktikan ciri khas Ashabul Hadits, ialah mendengarkan hadits maka menyampaikannya. Melalui demikian, mereka dapat kami katakan bagaikan afin de ulama dalam mempelajari hadits, memahami sanad, meneliti mana dalam shahih mana dalam dhaif, lain mengamalkannya maka menyampaikannya. Merekalah pembela-pembela As-Sunnah, pemelihara Dien maka pewaris Nabi shallallahu alaihi california sallam. Rasulullah kaga mewariskan dirham ataupun dinar, akan tetapi mewariskan ilmu dalam lain dibawa akibat Ahlul Hadits sekarang. Adalah Jago Fiqih tanpa ilmu hadits ialah Aqlani (rasionalis) maka Jago Tafsir tanpa ilmu hadits ialah Jago Takwil.
Imam Abu Muhammad Abdullah pile Islamic pile Qutaibah (wafat 276 H) berkata: “... Adapun Ashabul Hadits, sebenarnya mereka mengejar kebenaran dari sisi dalam bener maka mengikutinya dari tempatnya. Mereka mendekatkan diri pada Odin Subhanahu california Ta’ala akan menjejaki sunnah Rasul-Nya serta mengejar jejak-jejak maka berita-beritanya (Hadits, crimson. ), teliti tersebut offline maka in laut, in Timur juga in Barat. Salah adalah dari mereka (bahkan) mengadakan perjalanan jauh akan berlangsung kaki sekedar tuk mengejar satu berita ataupun satu hadits, agar santo mengambilnya terus dari penukilnya (secara discussion langsung). Mereka terus menyaring maka mendiskusi info-info (riwayat-riwayat) tersebut sampai mereka memahami mana dalam shahih maka mana yang lemah, dalam nasikh maka dalam mansukh, maka mengerti siapa-siapa dari kalangan fuqaha dalam menyelisihi info-info tersebut akan pendapatnya (ra’yunya), dan memperingatkan mereka. Melalui demikian, Al-Haq dalam tadinya redup pantas bercahaya, dalam tadinya bercerai-berai pantas terkumpul. Demikian pula, orang-orang dalam tadinya menjauh dari sunnah pantas terikat dengannya, dalam tadinya lalai pantas ingat padanya, maka dalam dahulunya berhukum akan ucapan fulan pile fulan pantas berhukum akan ucapan Rasulullah shallallahu alaihi california sallam. ” (Ta’wil Mukhtalafil Hadits di Muqaddimah)
Odin suah memuliakan hadits maka memuliakan golongannya
Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban pile Muadz pile Ma’bad pile Pronounced At-Tamimi (wafat 354 H) berkata: “…Kemudian Odin menentukan sekelompok orang dari kalangan pengikut jalan dalam teliti di menjejaki sunnah maka atsar tuk membantu intruksi pada mereka agar kerap taat kepada-Nya. Odin indahkan hati-hati mereka akan keimanan, maka mempersembahkan kepada lisan-lisan mereka Al-Bayan (keterangan), ialah mereka dalam menyingkap rambu-rambu Dien-Nya, menjejaki sunnah-sunnah nabi-Nya akan menelusuri jalan-jalan dalam panjang, melalaikan keluarga maka negerinya, tuk mengumpulkan sunnah-sunnah maka menolak hawa nafsu (bid’ah). Mereka memperdalam sunnah akan menjauhi ra’yu …” Di kesudahannya, beliau mengatakan: “Hingga Odin memelihara Dien sekarang dengan mereka tuk kaum muslimin maka melindunginya dari rongrongan afin de pencela. Odin membuat mereka bagaikan imam-imam (panutan-panutan) dalam memperoleh intruksi in jaman timbul perselisihan maka membuat mereka bagaikan pelita malam in kala timbul fitnah. Jadi merekalah pewaris-pewaris afin de nabi maka orang-orang opsi... ” (Al-Ihsan 1/20-23)
Imam Abu Muhammad Al-Hasan Ibnu Abdurrahman pile Khalad Ar-Ramhurmuzi (wafat fish hunter 360 H) berkata: “Allah suah memuliakan hadits maka memuliakan golongannya (Ahlul Hadits). Odin juga meninggikan kedudukannya maka hukumnya di atas semua aliran. Didahulukannya ia (hadits) di atas sepenuhnya ilmu serta diangkatnya nama-nama afin de pembawanya dalam memperhatikannya. Jadi jadilah mereka (Ahlul Hadits) inti agama maka kawasan bercahayanya hujjah. Trik mereka kaga memperoleh keutamaan maka kaga berwenang memperoleh kedudukan tinggi, sedangkan mereka ialah penjaga-penjaga Dien sekarang atas umatnya…” (Al-Muhadditsul Fashil 1-4)
Imam Abu Abdillah Muhammad pile Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi (wafat 405) berkata setelah meriwayatkan akan sanadnya dua ucapan mengenai Ahlul Hadits (yang artinya): Umar pile Hafs pile Gayyats berkata: Aku mengenal ayahku semasa disebutkan kepadanya: “Tidaklah engkau mengawasi Ashabul Hadits maka berkaitan dalam datang kepada mereka? ” Santo berkata: “Mereka sebaik-baik penghuni bumi. ” Setelah itu riwayat dari Abu Bakar pile Ayyasy: “Sungguh aku berharap Jago Hadits ialah sebaik-baik orang. ” Lain beliau (Abu Abdullah Al-Hakim) berkata: “Keduanya suah bener yakni Ashabul Hadits ialah sebaik-baik orang. Trik kaga demikian? Mereka suah mengorbankan dunia seluruhnya in belakang mereka. Lain membuat penulisan bagaikan makanan mereka, penelitian bagaikan hidangan mereka, mengulang-ulang bagaikan istirahat mereka... ” Setelah itu kesudahannya beliau mengatakan: “Maka akal-akal mereka dipenuhi akan kelezatan pada sunnah. Hati-hati mereka diramaikan akan keridhaan di seluruh kondisi. Kebahagiaan mereka ialah mempelajari sunnah. Mempunyai kebiasaan mereka ialah majelis-majelis ilmu. Kawan mereka ialah semua Ahlus Sunnah maka musuh mereka ialah semua Ahlul Ilhad maka Ahlul Bid’ah. ” (Ma’rifatu Ulumul Hadits 1-4)
Berkata Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali mengenai Ashabul Hadits: “Mereka ialah orang-orang dalam menjalani manhaj afin de shahabat maka tabi’in, dalam menjejaki mereka akan ihsan di berpegang akan Kitab maka Sunnah, maka menggigit keduanya akan geraham mereka, mendahulukan keduanya di atas sepenuhnya ucapan maka intruksi, apa tersebut di masalah akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, politik, ataukah sosial.
Renungan
Paket Umroh Bulan Desember 2015 ,Akibat sebab tersebut, mereka ialah orang-orang dalam mantap di dasar-dasar maka cabang-cabang Dien sekarang, sepantas akan berkaitan dalam Odin turunkan maka wahyukan pada Rasul-Nya shallallahu alaihi california sallam maka afin de hamba-Nya. Mereka tegak di dakwah, memengaruhi pada dalam demikian akan sungguh-sungguh maka bersih akan tekad dalam mantap. Merekalah pembawa-pembawa ilmu Nabi shallallahu alaihi california sallam maka membersihkannya dari penyelewengan orang-orang dalam melampaui batasan, dari kedustaan-kedustaan orang-orang bathil maka dari takwil-takwilnya orang-orang bodoh. Oleh sebab itu,, mereka kerap mengintai, memperhatikan seluruh firqah-firqah dalam menyeleweng dari manhaj Islamic semacam Jahmiyyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Murji’ah, Qadariyyah, maka seluruh firqah dalam menyempal dari manhaj Odin in seluruh zaman maka in seluruh kawasan. Mereka kaga peduli akan celaan orang-orang dalam mencela…“
Beliau pun kesudahannya menyebut mereka bagaikan golongan dalam ayo (Firqah Najiyah) dalam kerap tegak akan kebenaran maka kerap ditolong akibat Odin Subhanahu california Ta’ala (Thaifah Manshurah) lain berkata: “Mereka, setelah shahabat Nabi shallallahu alaihi california sallam akan pimpinan mereka Al-Khulafa’ur Rasyidin, ialah afin de tabi’in. Di antara tokoh-tokoh mereka ialah:
~ Sa’id pile Musayyab (wafat setelah 95 H)
~ Urwah pile Zubair (wafat 94 H)
~ Ali pile Husain Zainal Abidin (wafat 93 H)
~ Muhammad Ibnul Hanafiyah (wafat 70 H)
~ Ubaidillah pile Abdullah pile Umar (wafat 106 H)
~ Al-Qasim pile Muhammad pile Muhammad pile Abu Bakar Ash-Shiddiq (wafat 106 H)
~ Al-Hasan Al-Bashri (wafat 12 H)
~ Muhammad pile Sirrin (wafat 110)
~ Umar pile Abdul Aziz (wafat factors H)
~ Muhammad pile Syihab Az-Zuhri (wafat one hundred twenty five H) maka lain-lain.
Lain in antara tabi’ut tabi’in (pengikut tabi’in) tokoh-tokoh mereka ialah:
~ Imam Malik (wafat 179 H)
~ Al-Auza’i (wafat 198 H)
~ Sufyan Ats-Tsauri (wafat 161 H)
~ Sufyan pile Uyainah (wafat 198 H)
~ Ismail pile Ulayyah (wafat 198 H)
~ Al-Laits pile Sa’d (wafat a hundred seventy five H)
~ Abu Hanifah An-Nu’man (wafat 140 H) maka lain-lain.
Sesudah afin de tabi’ut tabi’in ialah pengikut mereka, in antaranya:
~ Abdullah pile Mubarak (wafat 181 H)
~ Waqi’ pile Jarrah (wafat 197 H)
~ Imam Muhammad pile Idris Asy-Syafi’i (wafat 204 H)
~ Abdurrahman pile Mahdi (198 H)
~ Yahya pile Pronounced Al-Qattan (wafat 198 H)
~ Affan pile Islamic (wafat 219 H) maka lain-lain.
Lain pengikut mereka dalam menjalani manhaj mereka in antaranya:
~ Imam Ahmad pile Hambal (wafat 241 H)
~ Yahya pile Ma’in (wafat 233 H)
~ Ali Ibnul Madini (wafat 234 H), maka lain-lain.
Lain, murid-murid mereka semacam:
~ Al-Bukhari (wafat 256 H)
~ Islamic (wafat 261 H)
~ Abu Hatim (wafat 277 H)
~ Abu Zur’ah (wafat 264 H)
~ Abu Dawud (wafat 275 H)
~ At-Tirmidzi (wafat 279)
~ An-Nasa’i (wafat 303 H), maka lain-lain.
Lalu, orang-orang keturunan sesudahnya dalam berlangsung in jalan mereka ialah:
~ Ibnu Jarir At-Thabari (wafat 310 H)
~ Ibnul Khuzaimah (wafat 311 H)
~ Ad-Daruquthni (wafat 385 H)
~ Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H)
~ Abdul Ghani Al-Maqdisi maka Ibnul Qudamah (wafat 620 H)
~ Ibnu Shalih (wafat 743 H)
~ Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H)
~ Al-Muzzi (wafat 743 H)
~ Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
~ Ibnu Katsir (wafat 774)
~ Setelah itu ulama dalam seangkatan in zaman mereka.
Lain dalam setelahnya dalam menjejaki jejak mereka di berpegang akan kitab maka sunnah sampai hari sekarang. Mereka itulah dalam kami maksud akan Ashabul Hadits.
Pembelaan Mereka kepada Aqidah
Selayak suah diucapkan di atas, mereka ialah pembawa ilmu dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam. Mereka membelanya maka membersihkannya dari penyelewengan, kedustaan, maka takwil-takwil Jago Bid’ah.
Jadi, semasa nampak Jago Bid’ah dalam mulailah ialah Khawarij, Ali radhiallahu anhu maka afin de shahabat bangkit membantah mereka, lain memerangi mereka maka mengambil dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam riwayat-riwayat dalam menyuruh tuk membunuh mereka maka mengkhabarkan yakni membunuh mereka ialah sebaik-baik pendekatan diri pada Odin. (Lihat Mawaqifus Shahabah fil Fitnah Bab 5 juz double perihal 191 akibat Doctor Muhammad Ahmazun)
Saat Syiah nampak, Ali radhiallahu anhu mencambuk orang-orang dalam mengatakan dirinya alangkah baiknya daripada Abu Bakar maka Umar akan delapan puluh kali cambukan. Setelah itu orang-orang ekstrim dari kalangan mereka dalam mengangkat Ali sampai ke tahap Uluhiyyah (ketuhanan), dibakar akan api. (lihat Fatawa Syaikhul Islam)
Demikian pula semasa sampai pada Abdullah pile Umar radhiallahu anhu berita mengenai sebuah kaum dalam menafikan (menolak) takdir maka mengatakan yakni menurut mereka perkara sekarang timbul amet pula (kebetulan), beliau mengatakan pada pembawa berita tersebut: “Jika engkau bertemu mereka, khabarkanlah kepada mereka yakni aku berlepas diri (bara`) dari mereka maka mereka berlepas diri dariku! Guna dalam jiwaku datang in tangan-Nya, bila salah adalah mereka punya emas segunung Uhud, lain diinfaqkan in jalan Odin, Odin kaga bakal menerima daripadanya sampai santo beriman akan taqdir teliti maka buruknya. ” (HR. Islamic 1/36)
Imam Malik pun semasa ditanya mengenai orang dalam mengatakan yakni Al-Qur`an tersebut makhluk, lalu beliau berkata: “Dia menurut pendapat ialah kafir, bunuhlah santo! ” Juga Ibnul Mubarak, Al-Laits pile Sa’d, Ibnu Uyainah, Hasyim, Ali pile Ashim, Hafs pile Gayats juga Waqi pile Jarrah sependapat dengannya. Pendapat dalam semacam sekarang juga diriwayatkan dari Imam Tsauri, Wahab pile Jarir maka Yazid pile Harun. (Mereka sepenuhnya mengatakan): orang-orang tersebut diminta tuk taubat. \ kaga hendak, dipenggal kepala mereka. (Syarah Ushul I’tikad 494, Khalqu Af’alil Ibad perihal twenty-five, Asy’ariyah akibat Al-Ajuri perihal seventy nine, maka Syarhus Sunnah/Al-Baghawi 1/187)
Rabi’ pile Sulaiman Al-Muradi, shahabat Imam Syafi’i, berkata: “Ketika Haf Al-Fardi memengaruhi bicara Imam Syafi’i maka santo mengatakan Al-Qur`an tersebut makhluk, lalu Imam berkata kepadanya: ‘engkau suah kafir pada Odin dalam maha Agung. ” Imam Malik pernah ditanya mengenai trik istiwa` Odin di atas ‘Arsy-Nya, lalu santo mengatakan: “Istiwa` suah diketahui (maknanya), sedangkan bagaimananya kaga diketahui. Setelah itu pertanyaan mengenai tersebut ialah bid’ah maka aku kaga melihatmu kecuali Jago Bid’ah! ” Lain (orang dalam bertanya itu) diperintahkan tuk pergi dari maka beliau menegaskan yakni sebenarnya Odin tersebut in langit. Setelah itu beliau juga pernah mengeluarkan seseorang dari majelisnya oleh karena itu santo adalah Murji’ah. (Syarah Ushul I’tiqad 664)
Pronounced pile Amir berkata: “Al-Jahmiyyah jauh jelek ucapannya daripada Yahudi maka Nasrani. Yahudi maka Nasrani maka semua penganut agama (samawi) suah sepakat yakni Odin Tabaraka california Ta’ala di atas Arsy-Nya, tapi mereka (Al-Jahmiyyah) mengatakan kaga datang sesuatu pun di atas Arsy. ” (Khalqu Af’alil Ibad perihal 15)
Ibnul Mubarak berkata: “Kami kaga mengatakan semacam ucapan Jahmiyyah yakni Santo (Allah) tersebut in bumi. Tetapi (kami katakan) Odin di atas Arsy-Nya beristiwa. ” Saat ditanyakan kepadanya: “Bagaimana kami mengenali Rabb kami? ” Beliau berkata: “Di atas Arsy… Semestinya kami dapat mengkisahkan ucapan Yahudi maka Nasrani, tapi kami kaga dapat tuk mengkisahkan ucapan Jahmiyyah. ” (Khalqu Af’alil Ibad/Bukhari perihal 10, As-Sunnah/Abdullah pile Ahmad pile Hambal 1/111 maka Radd Alal Jahmiyyah/Ad-Darimi perihal. 21 years of age maka 184)
Imam Bukhari berkata: “Aku suah mengawasi ucapan Yahudi, Nasrani maka Majusi. Tetapi aku kaga mengawasi dalam jauh sesat di kekufuran selain mereka (Jahmiyah) maka sebenarnya aku menganggap bodoh siapa dalam kaga mengkafirkan mereka kecuali dalam kaga mengerti kekufuran mereka. ” (Khalqu Af’alil Ibad perihal 19)
Dikeluarkan akibat Baihaqi akan sanad dalam teliti dari Al-Auza’i yakni santo berkata: “Kami maka semua tabi’in mengatakan yakni sebenarnya Odin di atas Arsy-Nya maka kami beriman akan sifat-sifat dalam diriwayatkan di sunnah. ” Abul Qasim menyebutkan sanadnya sampai ke Muhammad pile Hasan As-Syaibani yakni santo berkata: “Seluruh fuqaha (ulama) in timur maka in barat suah sepakat atas keimanan pada Al-Qur`an maka Al-Hadits dalam dibawa akibat rawi-rawi dalam tsiqah (terpercaya) dari Rasulullah shallallahu alaihi california sallam mengenai sifat-sifat Rabb Subhanahu california Ta’ala tanpa tasybih (penyerupaan) maka tanpa tafsir (takwil). Barangsiapa menafsirkan sesuatu daripadanya maka mengucapkan semacam ucapan Jahm (bin Sufyan), lalu santo suah pergi dari dari berkaitan dalam datang in atasnya Rasulullah shallallahu alaihi california sallam maka afin de shahabatnya, maka santo suah memisahkan diri dari Al-Jama’ah oleh karena itu suah mensifati Odin akan sifat dalam kaga datang. ” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah 740)
Diriwayatkan akibat Ibnu Abi Hatim di Manaqib Syafi’i dari Yunus pile Abdul A’la: Aku mengenal Imam Syafi’i berkata: “Allah punya nama-nama maka sifat-sifat dalam kaga seorangpun dapat menolaknya. Barangsiapa dalam menyelisihinya setelah pasti (jelas) baginya hujjah, lalu santo suah kafir. Adapun bilamana (menyelisihinya) sebelum tegaknya hujjah, lalu santo dimaklumi oleh karena itu bodoh. \ ilmu tentangnya kaga dapat dicapai akan upaya maka mimpi. Tdk pula akan pemikiran. Akibat sebab tersebut, kami menetapkan sifat-sifat sekarang maka menafikan tasybih selayak Odin menafikan dari dirinya sendiri. ” (Lihat Fathul Bari 13/406-407)
Abu Isa Muhammad pile Isa At-Tirmidzi berkata setelah meriwayatkan hadits mengenai Odin menerima sedekah akan tangan kanannya (muttafaqun alaih), katanya: “Tidak sekedar satu dari Jago Ilmu (ulama) dalam suah berkata mengenai hadits sekarang maka dalam mirip akan sekarang dari riwayat-riwayat mengenai sifat-sifat Odin semacam turunnya Odin tabaraka california Ta’ala seluruh malam ke langit dunia. Mereka semuanya mengatakan: Suah pasti riwayat-riwayat tentangnya, diimani dengannya, kaga menduga-duga maka kaga mengatakan “bagaimana”. Demikian pula ucapan semua cakap ilmu dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. ”
Demikianlah contoh ucapan-ucapan mereka di melindungi maka membela aqidah sekarang dalam bersumber dari Al-Qur`an maka Sunnah. Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah menukil dari Abu Hatim dari Abdullah pile Dawud Al-Khuraibi yakni Ashabul Hadits maka pembawa-pembawa ilmu ialah kepercayaan-kepercayaan Odin atas Dien-Nya maka penjaga-penjaga sunnah nabi-Nya, semasa mereka berilmu maka beramal. Ditegaskan akibat Imam Ats-Tsauri rahimahullah: “Malaikat ialah penjaga-penjaga langit maka Ashabul Hadits ialah penjaga-penjaga dunia. ” Ibnu Zurai’ rahimahullah juga menambahkan: “Setiap Dien punya pasukan berkuda. Jadi pasukan berkuda di Dien sekarang ialah Ashabul Asanid (Ahlul Hadits). ” Mereka memang bener. Ashabul Hadits ialah pasukan inti di Dien sekarang. Mereka membela maka melindungi Dien dari penyelewengan, kesesatan maka kedustaan orang-orang munafiqin maka Ahlul Bid’ah. Hampir sepenuhnya Ashabul Hadits menulis kitab-kitab mengenai aqidah Ahlus Sunnah serta membantah aqidah maka pemahaman-pemahaman bid’ah maka sesat, teliti tersebut fuqaha (ahli fiqih) mereka, mufasir (ahli tafsir) mereka juga semua ulama-ulama dari kalangan mereka (Ahlul Hadits). Mudah-mudahan Odin membantu pahala kepada mereka akan amalan-amalan mereka, maka membantu pahala atas usaha mereka dalam sampai hari dirasakan manfaatnya akibat kaum muslimin akan ilmu-ilmu dalam mereka tulis, riwayat-riwayat dalam mereka kumpulkan maka hadits-hadits dalam mereka periksa.